tugas 35 - Jenis
– jenis motivasi dalam organisasi
a. Motivasi
dalam Pembelajaran
Pentingnya
peranan motivasi dalam proses pembelajaran perlu dipahami oleh pendidik agar
dapat melakukan berbagai bentuk tindakan atau bantuan kepada siswa. Motivasi
dirumuskan sebagai dorongan, baik diakibatkan faktor dari dalam maupun luar
siswa, untuk mencapai tujuan tertentu guna memenuhi / memuaskan suatu
kebutuhan. Dalam konteks pembelajaran maka kebutuhan tersebut berhubungan
dengan kebutuhan untuk pelajaran.
Peran
motivasi dalam proses pembelajaran, motivasi belajar siswa dapat dianalogikan
sebagai bahan bakar untuk menggerakkan mesin motivasi belajar yang memadai akan
mendorong siswa berperilaku aktif untuk berprestasi dalam kelas, tetapi
motivasi yang terlalu kuat justru dapat berpengaruh negatif terhadap kefektifan
usaha belajar siswa.
Fungsi motivasi
dalam pembelajaran diantaranya :
1.
Mendorong
timbulnya tingkah laku atau perbuatan, tanpa motivasi tidak akan timbul suatu
perbuatan misalnya belajar.
2.
Motivasi
berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan
yang diinginkan.
3.
Motivasi
berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah laku seseorang. Besar
kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
Pada garis besarnya motivasi mengandung nilai-nilai dalam pembelajaran
sebagai
berikut :
1.
Motivasi
menentukan tingkat berhasil atau gagalnya kegiatan belajar siswa.
2.
Pembelajaran
yang bermotivasi pada hakikatnya adalah pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan, dorongan, motif, minat yang ada pada diri siswa.
3.
Pembelajaran
yang bermotivasi menuntut kreatifitas dan imajinitas guru untuk berupaya secara
sungguh-sungguh mencari cara-cara yang relevan dan serasi guna membangkitkan
dan memeliharan motivasi belajar siswa.
4.
Berhasil
atau gagalnya dalam membangkitkan dan mendayagunakn motivasi dalam proses
pembelajaran berkaitan dengan upaya pembinaan disiplin kelas.
5.
Penggunaan
asas motivasi merupakan sesuatu yang esensial dalam proses belajar dan
pembelajaran.
b. Motivasi dan
Prestasi Belajar Siswa
Dalam
rumusan masalah diatas kami mengamati apakah motivasi itu berpengaruh dalam
prestasti belajar siswa, ternyata sangat berpengaruh yaitu :
· Motivasi
pada umumnya mempertinggi prestasi dan memperbaiki sikap terhadap tugas dengan
kata lain, motivasi dapat membangkitkan rasa puas dan menaikkan prestasi
sehingga melebih prestasi normal.
· Hasil baik
dalam pekerjaan yang disertai oleh pujian merupakan dorongan bagi seseorang
untuk bekerja dengan giat. Bila hasil pekerjaan tidak diindahkan orang lain,
mungkin kegiatan akan berkurang. Pujian harus selalu berhubungan erat dengan
prestasi yang baik. Anak-anak harus diberi kesempatan untuk melakukan sesuatu
dengan hasil yang baik, sehingga padanya timbul suatu “sense of succes” atau
perasaan berhasil.
· Motivasi
berprestasi merupakan harapan untuk memperoleh kepuasan dalam penguasaan
perilaku yang menentang dan sulit (Mr. Clelland, 1955).
c. Sumber-Sumber
Motivasi Belajar Siswa
Dalam
rumusan tersebut juga diamati dari mana saja sumber-sumber motivasi belajar
siswa itu, diantaranya :
· Motivasi
Intrinsik
yaitu
motivasi yang bersumber pada faktor-faktor dari dalam, tersirat baik dalam
tugas itu sendiri maupun pada diri siswa yang didorong oleh keinginan untuk
mengetahui, tanpa ada paksaan dorongan orang lain, misalnya keinginan untuk
mendapat ketrampilan tertentu, memperoleh informasi dan pemahaman,
mengembangkan sikap untuk berhasil, menikmati kehidupan, secara sadar
memberikan sumbangan kepada kelompok, dan sebagai berikut.
· Motivasi
Ekstrinsik
yaitu
motivasi yang bersumber akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena
adanya ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan
demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar. Pelajar di motivasi dengan
adanya angka, ijazah, tingkatan, hadiah, medali, pertentangan, persaingan.
d. Guru dan
Motivasi Pembelajaran
Dalam
rumusan tersebut juga dipertanyakan bagaimana cara guru memotivasi belajar
siswa agar menarik minat siswa untuk belajar, motivasi yang diberikan guru
diantaranya :
1.
Memberi
angka
2.
Hadiah
3.
Saingan
4.
Hasrat untuk
belajar
5.
Ego
envolvement
6.
Sering
memberi ulangan
7.
Mengetahui
hasil
8.
Kerja sama
9.
Tugas yang
“challenging”
10.
Pujian
11. Teguran dan
kesamaan
12. Suasana yang
menyenangkan
13. Tujuan yang
diakui dan diterima baik oleh murid
14. Hargailah
pekerjaan murid
Model
Pengukuran Motivasi
Model-model pengukuran motivasi kerja telah banyak
dikembangkan, diantaranya oleh McClelland (Mangkunegara, 2005:68) mengemukakan
6 (enam) karakteristik orang yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi, yaitu
:
1. Memiliki tingkat tanggung jawab pribadi yang tinggi
2. Berani mengambil dan memikul resiko
3. Memiliki tujuan realistik
4. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang
untuk merealisasikan tujuan
5. Memanfaatkan umpan balik yang konkrit dalam semua
kegiatan yang dilakukan
6. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang
telah diprogramkan.
Edward Murray (Mangkunegara, 2005,68-67) berpendapat
bahwa karakteristik orang yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi adalah
sebagai berikut :
1. Melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya
2. Melakukan sesuatu dengan mencapai kesuksesan
3. Menyelesaikan tugas-tugas yang memerlukan usaha dan
keterampilan
4. Berkeinginan menjadi orang terkenal dan menguasai
bidang tertentu
5. Melakukan hal yang sukar dengan hasil yang memuaskan
6. Mengerjakan sesuatu yang sangat berarti
7. Melakukan sesuatu yang lebih baik dari orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar