tugas 34 - Manfaat Berorganisasi Bagi Mahasiswa
Beberapa manfaat berorganisasi bagi mahasiswa, yaitu:
1. Memperluas pergaulan
2. Meningkatkan wawasan/pengetahuan
3. Membentuk pola pikir yang lebih baik
4. Menjadi kuat dalam menghadapi tekanan
5. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
6. Melatih leadership (kepemimpinan)
7. Belajar mengatur waktu
8. Memperluas jaringan (networking)
9. Mengasah kemampuan social
10. Ajang
latihan dunia kerja yang sesungguhnya
Tips agar organisasi bermanfaat
Beberapa tips bisa Anda jadikan pegangan dalam memilih
organisasi, agar organisasi itu sesuai dan bermanfaat bagi Anda, antara lain:
1. Lihat visi dan misi organisasi itu
2. Pelajari jenis kegiatan yang dilakukan. Apakah sesuai
dengan minat, kemampuan dan waktu luang Anda?
3. Posisi apa saja yang ada dalam organisasi itu.
Sesuaikan posisi yang Anda inginkan. Pelajari kemungkinan Anda menduduki posisi
itu.
4. Setelah bergabung tunaikan hak dan kewajiban Anda
dengan bersemangat. Coba paling tidak 3 bulan
5. Jika selama 3 bulan Anda merasakan manfaatnya maka
teruskan, dan jika tidak bermanfaat segeralah mundur dan cari organisasi lain
yang lebih sesuai.
Manfaat Ikut
Organisasi Mahasiswa di Kampus
Dengan mengikuti organisasi mahasiswa, manfaatnya
banyak sekali untuk masa depan kamu. Dengan catatan, kamu berperan sebagai
partisipan aktif, bukan sebagai anggota yang sekedar terdaftar namanya saja dan
jarang mengikuti kegiatan yang diadakan. Kalau hanya namanya yang terdaftar,
kamu akan melewatkan kesempatan-kesempatan untuk mempelajari soft skills yang
nantinya berguna di dunia kerja. Lalu kalau ikut, keuntungan apa yang kamu
peroleh? Soft skills seperti apa yang dapat kamu pelajari? Apa manfaatnya di
dunia kerja nanti? Nah di bawah ini dijelaskan beberapa diantaranya:
1. Melatih Leadership
Ketika ikut
organisasi, pastinya akan ada banyak hal yang harus kamu urus seperti
acara-acara organisasi, yang tentunya melibatkan banyak orang, baik itu sesama
mahasiswa anggota organisasi ataupun orang-orang di luar organisasi. Mahasiswa
yang ikut organisasi kampus umumnya memiliki sikap dan karakter yang lebih
aktif dibanding mereka yang tidak ikut organisasi. Mereka lebih banyak terlatih
dalam mengutarakan pendapat di hadapan orang lain ataupun menggerakkan dan
mengarahkan teman-teman sesama anggota ketika organisasi sedang mengadakan
suatu acara. Jika saat ini belum terbayang seperti apa rasanya mengarahkan
teman-teman sendiri, jika nanti sudah berpartisipasi dalam organisasi, sadar
atau tidak sadar, kamu akan terperangah bahwa sesungguhnya kamu mampu melakukannya.
Di dunia kerja, keterampilan leadership ini pasti bermanfaat sekali. Seringkali
di lowongan-lowongan kerja memasukkan leadership sebagai salah satu kriteria
untuk calon karyawan barunya, meskipun untuk posisi level staf yang sebenarnya
tidak memiliki bawahan. Kamu yang mengikuti organisasi mahasiswa dipandang
lebih memiliki inisiatif serta dapat memotivasi dan mengarahkan diri sendiri
dan rekan dalam bekerja. Atasan juga lebih senang karena tidak harus
mengarahkan kamu terus menerus.
2. Belajar Mengatur Waktu
Dengan ikut
organisasi, memang waktu yang biasa kamu gunakan untuk belajar dan mengerjakan
tugas akan berkurang. Sementara itu, kuantitas tugas kuliah tetap sama saja
antara kamu yang ikut organisasi dan teman-teman lain yang tidak ikut
organisasi. Agar keduanya dapat berjalan sama-sama lancar dan tidak ada yang
terbengkalai, manajemen waktu yang baik mutlak harus kamu lakukan. Mungkin pada
awalnya, kamu akan sedikit kewalahan membagi waktu untuk kuliah dan organisasi.
Tapi, lama-lama kamu akan semakin terbiasa. Selanjutnya, kebiasaan ini dapat
terus terbawa sepanjang sisa hidup kamu. Setelah bekerja di kantor nanti, kamu
akan lebih terlatih dalam mengelola tugas-tugas yang jumlahnya tidak sedikit
dan menetapkan prioritas tugas mana yang harus lebih dulu dikerjakan.
3. Memperluas Jaringan atau Networking
Di dalam
organisasi akan banyak orang baru yang kamu kenal. Teman-teman mahasiswa
seangkatan, senior, mahasiswa dari jurusan lain, orang lain atau praktisi di
bidang organisasi atau jurusan yang kamu pilih, dan sebagainya. Mereka ini
(bisa juga disebut sebagai jaringan) jangan diremehkan, karena merupakan aspek
yang penting, terutama bagi fresh graduate dan mereka yang sedang mencari
pekerjaan. Dari mereka, kamu akan dapat memperoleh informasi mengenai lowongan
pekerjaan. Entah itu dari kantor tempat mereka bekerja atau dari informasi yang
mereka miliki. Dan menurut kebiasaan di berbagai perusahaan, rekomendasi
kandidat dari karyawan yang sudah bekerja di perusahaan tersebut biasanya
prosesnya bisa lebih cepat, karena mereka telah memiliki gambaran dari karyawan
dalam tersebut mengenai kamu sebagai calon karyawan baru.
4. Mengasah Kemampuan Sosial
Mereka yang
tergabung dalam organisasi, umumnya secara sosial juga lebih aktif dibanding
mereka yang tidak ikut organisasi. Jika ikut organisasi, kamu juga akan
terlatih berinteraksi dengan berbagai macam tipe orang. Tidak hanya teman-teman
satu jurusan, tapi juga dengan teman-teman dari program studi yang lain. Dengan
ini, tentu akan semakin memperluas pemahaman kamu akan berbagai karakteristik
orang. Sesuai pengetahuan umum, manusia adalah individu unik. Semakin luas
pergaulan kamu, maka pemahaman kamu akan manusia dapat semakin kaya. Saat
bekerja nanti, keterampilan ini akan sangat membantu. Kamu akan lebih
berpengalaman berinteraksi dengan berbagai karakter rekan kerja, sehingga
nantinya akan memudahkan kinerjanya kamu.
5. Problem Solving dan Manajemen Konflik
Banyak berinteraksi dengan orang dengan berbagai karakteristiknya, merupakan hal yang lumrah jika satu atau dua kali terlibat konflik dengan mereka. Demikian juga di dunia kerja, di mana deadline yang mendesak, rekan kerja yang kurang kooperatif atau sukanya menjatuhkan rekan kerja di depan atasan, dan lainnya yang rentan menimbulkan konflik. Jika sudah terbiasa mengatasi masalah dan konflik, kamu tidak akan kaget lagi dan sudah terbayang hal-hal yang sebaiknya dilakukan untuk menyelesaikan masalah agar tidak sampai menurunkan perfoma kerja.
Banyak berinteraksi dengan orang dengan berbagai karakteristiknya, merupakan hal yang lumrah jika satu atau dua kali terlibat konflik dengan mereka. Demikian juga di dunia kerja, di mana deadline yang mendesak, rekan kerja yang kurang kooperatif atau sukanya menjatuhkan rekan kerja di depan atasan, dan lainnya yang rentan menimbulkan konflik. Jika sudah terbiasa mengatasi masalah dan konflik, kamu tidak akan kaget lagi dan sudah terbayang hal-hal yang sebaiknya dilakukan untuk menyelesaikan masalah agar tidak sampai menurunkan perfoma kerja.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
organisasi mahasiswa berperan sebagai ajang simulasi atau latihan dunia kerja
yang sesungguhnya. Hal ini disebabkan karena bangku sekolah atau perkuliahan
tidak mengajari kemampuan-kemampuan yang tergolong soft skills seperti ini. Saat
berada di dalam kelas, kita sebatas mendapat pengetahuan teknis akan suatu
disiplin ilmu. Di buku-buku teks yang banyak dijual di pasaran sebenarnya
banyak mencantumkan teori-teori dan tips-tips praktis mengenai soft skills ini.
Namun jika tidak dipraktekkan ke dalam bentuk perbuatan nyata atau benar-benar
melakukannya, ya sama saja nihil. Karena berkaitan dengan soft skills ini, ada
perbedaan mendasar antara tahu teori dan mampu mempraktekkannya ke dalam
kehidupan sehari-hari, termasuk di kantor. Berdasarkan pengalaman para
recruiter perusahaan, seringkali memiliki riwayat organisasi memang merupakan
nilai tambah bagi calon pegawai baru. Seperti poin-poin mengenai manfaat
organisasi di atas, kebanyakan perusahaan berpendapat bahwa calon pegawai yang memiliki
pengalaman organisasi lebih terlatih jiwa kepemimpinannya, memiliki manajemen
waktu yang lebih baik, jaringannya yang lebih luas, keterampilan
interpersonalnya juga lebih baik, serta pemilihan solusi dan pemecahan masalah
yang lebih baik dan lebih terlatih menyelesaikan konflik jika dibanding mereka
yang tidak memiliki pengalaman organisasi.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar